Nama:
Ilma Hamdani Aturrohmah
Nim:
1711143029
Jurusan:
Hukum Ekonomi Syariah
SEKILAS
TENTANG ORGANISASI PERBURUHAN INTERNASIONAL
(ILO)
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan tanggung jawab internasional khusus mengenai ketenagakerjaan, serta berkantor pusat di Jenewa.Dalam dunia internasional ILO merupakan internasional Labor Organization yang di dirikan pada tahun 1919, ILO merupakanbagian perjanjian Versailles dimana ini menandakan berakhirnya perang dunia. ILO telah bekerja di ranah internasional bersama negara-negara anggota PBB yang menangani masalah perburuhan baik itu masalah domestik maupun masalah internasional. ILO didirikan atas dasar kepercayaan bahwa kedamaian yang universal dan abadi dapat diwujudkan jika berdasarkan keadilan sosial.
Ø LATAR BELAKANG BERDIRINYA (ILO)
Setelah
negara jerman kalah dalam peperangan, di gelarlah konverensi perdamaian pada
tanggal 12 Januari 1919 tepatnya di istana
Versailles di Paris, dan konverensi ini di hadiri oleh para pemimpin
politik dari 32 negara. Dalam konverensi ini para pemerintah negara-negara
besar yang derhasil memenangkan peperangan membawa berbagai kepentingan.
Wilson
menginginkan perdamaian yang saling memaafkan dan bermurah hati kepada seluruh
musuh yang telah di kalahkan oleh Amerika , namun hal ini bertentangan dengan
yang di ingginkan oleh sekutu Amerika. Mereka lebih menginginkan tindakan kasar
dan keji terhadap Jerman untuk mencegah kebangkitan kekuatan militer Jerman
yang dapat membahayakan keamanan mereka.
Lama
berjalan dalm LBB mengakibatkan kegagalan global yang membawa perekonomian
melemah sehingga membawa dunia kepada perang Dunia II. Meski begitu LBB telah
membentuk sebuah dasar yang dapat digunakan dalam PBB. Organisasi-organisasi
yang bertahan sejak LBB di bentuk salah satunya adalah ILO. ILO merupakan
organisasi yang telah bekerja menentukan standart bagi pekerja agar para
pekerja mendapatkan hak-hak mereka sejak awal pembentukan ILO.
Ø FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG BERDIRINYA (ILO)
Sebagai
suatu organisasi, ILO berdiri dengan kepentingan berbagai pihak yang memiliki
motivasi berbeda namun namun saling berhubungan. Mereka adalah pemerintah,
perusahaan, dan para pekerja.motivasi yang mendorong berdirinya ILO yang paling
pertama adalah kemanusiaan. Namun kondisi para pekerja yang berada di bawah
eksploitasi yang semakin banyak. Tidak ada yang memperhatikan kesehatan,
keluarga, kenaikan pangkat mereka dalam perusahaan. Semakin hari keadaan ini
semakin tidak bisa diterima.
Motifasi
yang ke-2 adalah politik. Tanpa ada pikiran bagaimana cara untuk memperbaiki
nasib mereka, para pekerja yang jumlahnya semakin meningkat sehingga dapat
membuat sebuah gerakan, gerakan tersebut biasa kita manakan dengan gerakan mogok,
bahkan revolusi. Apabila gerakan gerakan semacam itu tetap dan terus menerus
ada akan merugikan negara dan perusahaan serta menghambat laju pertumbuhan
perekonomian di negara tersebut, juga merusak reputasi pemerintah yang berkuasa
saat ini.
Motivasi
ke-3 adalah ekonomi. Keadaan pekerja yang tidak di perhatikan mengakibatkan
membengkaknya ongkos produksi, membuat revormasi sosial, dan menyebabkan
perusahaan bermasalah dan tidak mampu lagi untuk bersaing dengan perusahaan
lain di negara lain. Roda perekonomian akan macet karena adanya masalah,
kemudian negara di anggaap gagal dalam melindungi masyarakatnya jika membiarkan
para pekerjanya hidup dalam kesengsaraan. Padahal sejatinya para pekerja ini
telah membangun negara.
Ø VISI, MISI ILO
VISI
Mewujudkan
pekerjaan yang layak untuk pria dan wanita. Adapun kondisi itu berbunyi”
kondisi universal yang manusiawi untuk para pekerja sebagai sebuah ekspresi
dari keadilan sosial dan kondisi damai diantara bangsa-bangsa”
MISI
Mempromosikan
kesempatan bagi wanita dan pria untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan
produktif, dengan janji kebebasan, kesetaraan, dan kehormatan manusia.
Ø TUJUAN ILO
Menangani
masalah buruh atau pekerja, pada tahun 1944 tujuan dan kegunaan ILO
berdiri. ILO berdiri untuk menegakkan
hak-hak para pekerja, dari peningkatan standat hidup, kebijakan upah, jam
kerja, kontrak kerja, permasalahan pekerjaan anak, perlindungan kehamilan bagi
pekerja wanita, perawatan pekerja wanita,
perawatan kesehatan pekerjaa, kebijakan mengenai pekerja dengan skill
atau kemampuan khusus yang tersertifikasi hingga prosedur keselamatan dalam
bekerja.
Setelah
mengetahui secara global dari pengertian ILO, ada beberapa kerjasama yang di
lakukan oleh pemerintah indonesia dengan pemerintah luar negeri, seperti halnya
kerjasama pemerintah indonesia dengan ILO. Di antara kerjasama yang di lakukan
adalah:
International
Labour Organization (ILO) memprioritaskan tiga masalah di Indonesia untuk
dikerjakan pada tahun-tahun mendatang. Tiga hal utama yang menjadi prioritas
itu adalah penciptaan lapangan kerja, penciptaan hubungan industrial yang
harmonis, dan perlindungan sosial.Dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia dan
ILO sepakat melanjutkan kerja sama untuk mewujudkan program kerja layak di
Indonesia (Decent Work Country Program/DWCP).
Kerjasama ini melibatkan unsur tripartit (pemerintah, pengusaha dan pekerja)
dan mengusung program kesempatan kerja, perlindungan sosial, hak-hak di tempat
kerja dan dialog social.
Kerjasama
di bidang hubungan industrial antara lain melalui peningkatan tata kelola
administrasi ketenagakerjaan, sehingga dapat memberikan layanan yang efektf
untuk meningkatkan kondisi dan lingkungan kerja, penguatan kapasitas
kelembagaan, dan dialog sosial untuk penerapan regulasi ketenagakerjaan dan
standar ketenagakerjaan internasional.
Menurut
Peter, beberapa fokus kerja ILO di Indonesia adalah Project IPEC-Indonesia
(International Programme on the Elimination of Child Labour), Project PROPEL (Promoting
Rights and opportunities for People with Disabilities in Employment through
Legislation), yang bertujuan untuk mempromosikan hak-hak penyadang disabilitas
di bidang ketenagakerjaan (kesempatan kerja dan pelatihan) melalui legislasi.
Selain itu Project
BWI (Better Work Indonesia), diarahkan pada promosi hak-hak di tempat kerja dan
termasuk kewajiban pekerja di perusahaan.
Selanjutnya
ada Project Supporting
Implementation of Single Window Services (Pelayanan Satu Atap),
yang diluncurkan pada Desember 2012 dan telah berakhir pada tahun 2013. promosi
kerja layak bagi pekerja rumah tangga dan penghapusan pekerja anak pada sektor
rumah tangga (promote).
Salah satu prioritas decent
work country program adalah perlindungan sosial untuk semua,serta
kerja layak untuk ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan
di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Proyek
ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan nasional,
yang berkaitan dengan pekerjaan yang layak, dengan fokus pada ketahanan pangan,
pertanian dan daerah pedesaan, kaum muda serta perempuan.Kerja sama penciptaan
lapangan kerja dengan ILO, dilakukan dengan peningkatan program kewirausahaaan,
peningkatan ketrampilan melalui pelatihan ketenagakerjaan dalam kebijakan
makro, mempersiapkan perempuan dan laki-laki muda memasuki dunia kerja,
pengoptimalan hasil ketenagakerjaan.
Ø PROGRAM-PROGRAMILODIINDONESIA
ILO
mendukung Indonesia untuk mencapai tujuan menciptakan lapangan kerjayang layak,
melalui program dan kegiatan di tiga area utama. OrganisasiPerburuhan
Internasional (ILO) merupakan badan perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan
tanggung jawab internasional khusus mengenai ketenaga kerjaan, serta berkantor pusat
diJenewa.
v Menghapuskan Eksploitasi di Tempat Kerja:
Kemajuan
yang efektif dengan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional tentang
Bentuk-bentukTerburuk Pekerjaan untuk Anak.
Meningkatkan manajemen migrasi kerja dan perlindungan yang lebih baik
bagi pekerja/buruh Indonesia, khususnya pekerja rumah tangga. Organisasi ini
memiliki 180 negara anggota dan bersifat unik di antara badan-badan PBB lainnya
karena struktur tripartit yang dimilikinya menempatkan pemerintah, organisasi
pengusaha dan serikat pekerja/buruh pada posisi yang setaradalam menentukan
program dan proses pengambilan kebijakan.
v Penciptaan Lapangan Kerja untuk
MengurangiKemiskinan dan Pemulihan Mata Pencaharian, khususnya bagi Kaum Muda:
Target
Ketenagakerjaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah melalui kebijakan dan
program dengan penekanan pada pertumbuhan lapangan kerja prokaum miskin.
Pelaksanaan program ketenagakerjaan dan matapencaharian yang intensif untuk
wilayah terkena dampak krisis, khususnya Aceh,Sumatra Utara dan sejumlah
wilayah Indonesia timur.